Thursday, March 1, 2012

Sudah Saatnya Semua Yang Bertikai Kembali Bersatu


Kalian masih ingat bagaimana jalannya pertandingan tim kebanggaan kita semalam? Jujur saja, kalau buat saya pribadi apa yang terjadi semalam merupakan sebuah hal yang sangat memalukan. Tapi tunggu dulu, anda jangan langsung menilai saya ini tidak nasionalis, suporter karbitan, atau pun hanya seorang suporter yang bisanya cuma mencaci tim yang menjadi idolanya saat kalah dan begitu memujanya saat berjaya. 

Asal kalian tau saja, domisili saya di Jogja, dari tahun 2007 sampai 2011 saya tidak pernah absen mendukung timnas secara langsung setiap kali ada event di GBK. Mungkin saya bukan satu-satunya orang yang melakukan hal serupa, saudara kita di luar pulau Jawa mungkin juga banyak yang melakukan hal yang sama. Ini semua dilatar belakangi satu hal, KECINTAAN KITA TERHADAP TIMNAS GARUDA.


Sah saja saya menyebutnya memalukan. Dengan skor 10-0 melawan Bahrain semalam menjadikan tim kita mencatatkan sejarah kelam dalam perjalanan sepak bola kita di ajang Internasional. Kekalahan terbesar sebelumnya adalah ketika Indonesia melawat ke Copenhagen pada 3 September 1974 untuk bertanding melawan timnas Denmark, kala itu kita dipermak 9-0 oleh tuan rumah. Rekor kekalahan Indonesia yang bertahan 38 tahun akhirnya pecah pada Rabu 29 Februari 2012. Bertandang ke Bahrain untuk melakoni pertandingan terakhir Grup E zona Asia Pra Piala Dunia 2014 dengan mengandalkan skuad mayoritas Timnas U-23, Indonesia menjadi bulan-bulanan Bahrain di National Manama Stadium.


Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi, seharusnya timnas kita mampu mncatatkan prestasi yang lebih dari ini. Untuk kali ini saya ingin kita semua, siapapun anda yang menyebut diri anda suporter sejati Timnas Garuda, mari kita membicarakan ini dengan hati nurani dan dengan seluruh fakta yang terjadi. Tolong tinggalkan sejenak ideologi primordial kalian, tolong tinggalkan kepentingan golongan yang kalian bela, tolong berfikir secara obyektif berdasarkan realita. Dari sini saya berani membuat pernyataan bahwa segala sumber masalah timnas kita ada pada induk organisasi, PSSI. Sungguh disayangkan, induk organisasi ini masih saja berkutat dengan kisruh sejak tahun 2007, dimana saat itu PSSI dipimpin oleh seorang napi kasus korupsi Nurdin Halid. Memang saat itu gerakan “Revolusi PSSI” berhasilkan menggulingkan Nurdin Halid dengan beberapa anteknya. Hadirnya Djohar Arifin juga sempat membawa asa bagi seluruh pecinta bola di tanah air akan sebuah perubahan yang lebih baik di tubuh PSSI.


Sangat disayangkan dengan keadaan kita saat ini. Pergantian rezim tidak ada artinya, karena kepengurusan dengan pola yang sama seperti rezim bobrok sebelumnya. Ibarat sebuah hand phone, PSSI saat ini merupakan sebuah hand phone rekondisi. Baru chasingnya, tetap saja sudah bobrok dalamnya. Bagi para pengurus PSSI, Garuda bukan didada mereka. Bagi mereka, Garuda ada di Partai mereka. Politik sudah terlalu mendarah daging di tubuh induk organisasi sepak bola kita. Nasionalisme hanya kedok saja bagi kalian, kepentingan golonganlah yang mejadi tujuan. Jika sepak bola telah dipermainkan seperti ini, seluruh bangsa yang menjadi korban. 


Pemain sepak bola profesional yang paling parah menerima konsekuensinya. Banyak sekali pemain yang sebenarnya layak mengenakan seragam timnas Garuda senior malah dipaksa untuk “pensiun” dini. Pemain-pemain yang pada laga kemarin dipakai bukannya tidak berkualitas, akan tetapi menurut saya belum saatnya bagi mayoritas komposisi pemain yang saat ini dipakai diandalkan untuk laga sebesar itu. Potensi mereka masih belum sepenuhnya terasah. Kasihan bagi pemain tersebut, di laga resmi perdananya mereka harus menerima cemoohan dan cacian dari suporter Garuda karbitan.


Belum berhenti disini, keadaan makin parah karena suporter juga menjadi terbelah oleh ulah beberapa oknum yang menggunakan nasionalisme sebagai kedok. Ketika saya amati kemarin malam, ada beberapa akun twitter yang justru mencoba untuk membelokkan isu dengan mencari kambing hitam lainnya. Memang benar masih banyak suporter yang tetap memberikan dukungan, ini sebenarnya salah satu modal utama kita dalam membangun kembali timnas. Akan tetapi akun tersebut masih saja belum mau mengakui hasil buruk tersebut merupakan akibat dari bobroknya kepemimpinan PSSI saat ini. Terlepas dari kepemimpinan wasit yang buruk semalam, sebenarnya kita bisa menurunkan tim dengan komposisi yang lebih baik apabila tidak ada kisruh kompetisi. Siapa dalang dari kisruh kompetisi ini? jawabannya jelas, PSSI yang dipenuhi dengan oknum-oknum yang tidak sepenuhnya menginginkan kemajuan sepak bola di negeri ini.


Mari kita bersatu, samakan visi dan misi, serta lebih jeli dalam melihat fakta yang terjadi. Bagi saya, kedua kubu yang saat ini bertikai, entah itu PSSI ataupun KPSI, keduanya sama-sama tidak layak untuk memimpin organisasi sepak bola kita. Keduanya hanya membawa kepentingan segelintir golongan, tanpa benar-benar berjuang untuk kemajuan persepak bolaan bangsa. Saat ini saya hanya bisa berharap, kelompok tersebut membuka mata dengan semua yang terjadi. Meskipun begitu, saya tetap menaruh harapan besar terhadap kedua kubu tersebut. Perselisihan hanya berakhir dengan sebuah kepedihan dan penyesalah. Kita belum terlambat, masih ada waktu untuk memperbaikinya. Agenda kongres yang akan segera berlangsung harusnya menjadi waktu yang tepat bagi kedua kubu untuk rekonsiliasi, duduk bersama, berdamai dan bekerja sama untuk memperbaiki persepak bolaan negeri ini. Itulah jalan yang terbaik, SUDAH SAATNYA SEMUA YANG BERTIKAI KEMBALI BERSATU

@bayu_bepe

1 comment:


  1. DAFTAR SITUS SLOT & LIVE CASINO BANDAR TARUHAN ONLINE RESMI & TERPECAYA CLUB388CASH INDONESIA


    SITUS AGEN DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN CLUB388CASH TERPECAYA SE-ASIA

    CLUB388CASH ADALAH SISTUS AGEN BANDAR TARUHAN ONLINE TEPECAYA YANG MEMILIKI BANYAK PERMAINAN HANYA MENGGUNAKAN 1 AKUN ATAU 1 USER ID SAJA SEMUA DAPAT DI MAINKAN SEMUA DI PERMAINAN CLUB388CASH. TENTUNYA EVENT BONUS PROMO SETIAP BULAN NYA YANG MANTAPPP ^^

    CS 24jam Online
    JANGAN SAMPAI KEHABISAN FREECHIPSNYA !!

    SEHAT SELALU UNTUK KITA SEMUA ...ALWAYS THANKFULL AND GRATEFULL ^^

    ReplyDelete