Beberapa waktu lalu
beredar sebuah video yang memperlihatkan reporter Hungaria bernama Petra László menjegal seorang pencari suaka yang menggendong anaknya yang masih berusia 7
tahun, Zaid. Pria itu bernama Osama Abdul Mohsen. Kejadian yang menimpa Osama
tersebut terjadi ketika Osama dan ribuan pengungsi Suriah mencoba untuk masuk
ke wilayah negara Jerman melewati Hungaria melalui desa Röszke. Tuhan masih
menyayangi Osama dan keluarganya. Dia berhasil selamat sampai di Jerman. Dari
sini cerita baru lembaran hidupnya pun dimulai.
Jauh sebelum perang
sipil terjadi di Suriah, dia adalah seorang pelatih di klub devisi 1 Liga
Suriah, Al-Fotuwa SC. Dari Jerman, berita ini pun tersebar luas. Hingga
akhirnya berita ini sampai di akademi CENAFE. Sebuah sekolah kepelatihan yang
terletak di dekat ibu kota negara Spanyol, Madrid. Dengan bantuan dari Mohamed Labrouzi, salah satu lulusan akademi CENAFE yang bisa berbahasa Arab, CENAFE
akhirnya mampu melakukan kontak dengan Osama. Akademi menawarkan bantuan untuk
membawa keluarganya ke Spanyol dan memulai lagi hidupnya untuk kembali meniti
karir menjadi pelatih sepak bola.
“Kita akan bekerja
sama dengan Getafe, hingga nantinya Osama bisa melatih, seperti yang dia
lakukan dulu di Suriah. Dan untuk anaknya, Zaid, dia bisa bermain untuk tim,
siapa tau dalam waktu dekat hal yang serupa juga dilakukan klub Spanyol
lainnya?. Sangat disayangkan Osama dan anaknya dikenal karena dia dijegal oleh
seorang jurnalis yang dengan jelas memperlihatkan xenophobia dan intolerannya,
akan tetapi di Getafe kita akan memberikan semua bantuan yang mereka butuhkan”.
Sara Hernandez, Walikota Getafe.
![]() |
Mohamed Labrouzi
kemudian dikirim langsung ke Jerman untuk menjemput Osama beserta kedua anaknya
untuk diterbangkan ke Getafe. Saat ini Osama dan dua anaknya tinggal di sebuah apartemen, dengan biaya yang diberikan
klub, sedangkan istri dan dua anaknya yang lain masih berada di Turki. Akan tetapi
pihak akademi dengan bantuan pemerintah Spanyol terus berusaha untuk bisa
menyatukan keluarga tersebut. Rencananya, beberapa bulan mendatang
setelah Osama menjalani pelatihan bahasa Spanyol yang difasilitasi klub, dia
akan langsung dikontrak menjadi pelatih di akademi sepak bola Getafe.
![]() |
Perhatian terhadap Osama juga datang dari klub tetangga Getafe, Real Madrid. Klub ibu kota tersebut mengundang Osama beserta kedua anaknya ke pusat pelatihan klub. Tidak hanya itu saja, mereka juga diundang untuk menyaksikan pertandingan La Liga antara Real Madrid melawan Granada di Santiago Barnebeu. Florentino Perez, presiden klub, memberikan sambutan langsung kepada Osama. Sedangkan Zaid, anak Osama, mendapat perhatian yang mungkin tidak akan dia lupakan sepanjang hidupnya. Dia mendapat kesempatan untuk menjadi pendamping Cristiano Ronaldo untuk masuk ke lapangan sebelum pertandingan berlangsung.
Apabila keberuntungan
mulai menaungi Osama dan keluarganya, lantas bagaimana dengan nasib reporter
yang menjegalnya? Ya, kalau orang Jawa sering mengatakan sebuah kiasan “lemah teles, gusti allah sing bales” (intinya,
segela perbuatan yang kita lakukan, baik atau buruk, pasti ada balasan dari
Tuhan YME). Setelah video yang memperlihatkan dia menjegal Osama tersebar, Petra
László akhirnya menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka. Akan tetapi ada
konsekuensi lain yang harus dia tanggung akibat dari perbuatannya. Dia dipecat
dari tempat dia bekerja, TV Nasional Hungaria, N1TV. Belum berhenti disitu,
akibat tindakannya pula saat ini dia menghadapi tuntutan criminal.
No comments:
Post a Comment